Minggu, 18 Juli 2021

Informasi KD dan Evaluasi Materi Bisnis Online

 B. Materi Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami bisnis online
4.1 Menggolongkan jenis jenis bisnis online
3.2 Mengevaluasi website
4.2 Merancang website
3.3 Menerapkan pembuatan website
4.3 Membuat website
3.4 Menganalisis kata kunci SEO On Page
4.4 Membuat kata kunci SEO ON Page
3.5 Menerapkan SEO Off Page
4.5 Mempraktikkan SEO Off Page
3.6 Menerapkan pembuatan email
4.6 Membuat email
3.7 Menerapkan pemasaran OLmenggunakan email
4.7 Membuat pemasaran OL menggunakan email
3.8 Menerapkan pembuatanAkun Media Sosial
4.8 Membuat Akun Media Sosial
3.9 Menerapkan Pemasaran OLmenggunakan Media Sosial
4.9 Membuat Pemasaran OL menggunakan Media Social
3.10 Menerapkan Iklan PPC menggunakan Google Adwords
4.10 Membuat Iklan PPC menggunakan Google Adwords
3.11 Merancang Iklan Online
4.11 Membuat iklan online
3.12 Menganalisis pendistribusian Iklan online
4.12 Mendistribusikan iklan Online
3.13 Menerapkan prosedur iklan online berbasis key word Mengevaluasi website e Commerce
4.13 Membuat website eCommerce
3.14 Menerapkan website Pemasaran pada Perangkat Mobile
4.14 Membuat Website Pemasaran pada Perangkat Mobile
3.15 Menerapkan pembuatan Blog
4.15 Membuat Blog
3.16 Menerapkan adsense pada blog
4.16 Membuat adsense pada blog
3.17 Menganalisa Afiliasi Pemasaran
4.17 Melakukan Afiliasi Pemasaran

Selasa, 06 April 2021

Strategi Pemasaran Bisnis Online

 Ada beberapa Strategi Pemasaran Bisnis Online

1. Content Marketing

Para pengguna internet, selalu mencari berbagai informasi melalu internet dan hampir informasi apa saja yang mereka butuhkan pasti tersedia. Oleh sebab itu, strategi pemasaran online dengan menyediakan Content Marketing dinilai paling efektif, karena selain bisa menjual produk tapi kita bisa menyampaikan beragam informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan dari konten yang kita sajikan.

Konten tersebut bisa berupa artikel atau teks, video, gambar atau bahkan hasil riset tertentu.Informasi yang disediakan harus memiliki keterikatan atau relevan dengan usaha bisnis yang dimiliki oleh pelaku usaha.

Sebagai contoh toko online yang menjual peralatan kecantikan kemudian memberikan informasi tentang tips agar tampil cantik. Selain itu, konten harus dibuat semenarik mungkin agar mampu menarik minat lebih banyak pelanggan.

2. Mobile Marketing

Ini adalah salah satu strategi pemasaran online yang sedang tren saat ini.Mobile Marketing bisa dikatakan sebagai strategi pemasaran yang menyasar pada konsumen yang menggunakan perangkat mobile seperti tablet, smartphone dll.

Oleh sebab itu, para pelaku usaha mau tidak mau harus mendesain ulang tampilan website mereka sehingga ramah atau user friendly ketika website tersebut diakses melalui perangkat mobile.Berdasarkan survey atau penelitian, sekitar 30-40% konsumen memesan atau membeli produk secara online melalui ponsel atau smartphone mereka.

Hal ini tentunya didukung oleh kehadiran berbagai marketplace sehingga para pelanggan bisa lebih mudah untuk berbelanja dari smartphone mereka.

3. Continuous Marketing

Untuk menjalankan strategi pemasaran online atau strategi marketing online ini, Facebook serta Twitter adalah pilihan yang tepat termasuk juga Instagram. Continuous Marketing atau pemasaran berkelanjutan menekankan pada aktifitas promosi di jejaring media sosial.

Akan menjadi lebih baik lagi jika para pelaku bisnis melakukan analisa data seperti mengerti demografi feedback pelanggan, termasuk opini mereka untuk tetap berinovasi dan menemukan konsep produk bisnis yang sesuai dengan apa yang pasar inginkan.

4. Integrated Digital Marketing

Ini adalah salah satu strategi pemasaran online yang powerful. Kenapa? Sebab disini, semua komponen sumber daya digital digunakan secara maksimal. Artinya, semua cara untuk memperkuat efektivitas strategi pemasaran online dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Seperti contoh, membuat blog atau website, melakukan kampanye brand atau iklan, menggunakan media sosial dan yang lainnya untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Tentu dibutuhkan orang-orang yang mengetahui seluk beluk dunia digital termasuk juga dunia marketing.

5. Visual Marketing

Ada yang mengatakan bahwa gambar berbicara jauh lebih banyak dari pada text panjang lebar. Ada juga yang bilang 1 gambar mewakili 1000 kata. Itulah kekuatan visual marketing. Pemasaran ini mengedepankan bagaimana caranya untuk menciptakan objek visual yang bisa mewakili produk yang pelaku bisnis tawarkan kepada konsumen.

Visual marketing tidak hanya di dunia nyata tetapi juga bisa di dunia maya seperti Instagram, Pinterest, bahkan YouTube. Tentu, dibutuhkan banyak pihak untuk bekerjasama untuk bisa menyediakan gambar visual yang sangat tajam dan mengundang konsumen.

6. Personalized Marketing

Strategi pemasaran jenis ini lebih mengedepankan konsumen secara personal. Oleh sebab itu, disebut juga sebagai one to one marketing. Strategi marketing ini menganggap bahwa setiap konsumen itu unik.

Oleh sebab itu, setiap konsumen diperlakukan secara berbeda. Untuk bisnis e-commerce, maka strategi marketing ini sangat tepat. Toko online dengan sistem e-commerce bisa menampilkan produk-produk yang disediakan bisa berbeda-beda tergantung dari masing-masing user dari mulai perbedaan lokasi, hobi, minat, umur, gender dan lain-lain.

Dengan cara ini, pastinya konsumen akan lebih tertarget. Tapi, dibutuhkan software khusus agar sistem pemasaran ini berjalan sesuai rencana.

Teknik-Teknik Marketing Online

1. Tentukan Proposisi Nilai Unik Anda (UVP)

UVP merupakan nilai unik dari sebuah barang atau jasa yang mampu menerik konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa tersebut.

Langkah pertama dalam memasarkan bisnis secara efektif adalah memahami kemampuan dan kelebihan yang dimiliki bisnis kamu di dalam suatu industri. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa persaingan akan menjadi sangat berat di lapangan, maka luangkan waktu untuk menguraikan apa yang membedakan bisnis kamu dari para pesaing.

Miliki informasi sebanyak mungkin mengenai industri kamu, mulai dari membaca majalah perdagangan yang relevan, dan pertimbangkan untuk berpartisipasi dalam acara industri.

Hal ini juga akan membantu kamu dalam mengidentifikasi pesaing kamu. Perhatikan baik-baik apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka menampilkan diri mereka kepada calon pelanggan.  Setelah itu, cobalah untuk menentukan siapa target pelanggan kamu dan apa yang mereka inginkan. Hal ini akan membantu kamu menentukan UVP bisnismu.

2. Maksimalkan Eksistensi Online

Berbekal pemahaman yang jelas tentang bisnis dan industri kamu, kini saatnya memasarkannya kepada calon pelanggan. Meskipun ada banyak saluran pemasaran yang perlu dipertimbangkan, biasanya yang paling efisien dan hemat biaya adalah melalui pemasaran online.

Luangkan waktu untuk menganalisa kehadiran online kamu. Tempat yang paling mudah untuk memulainya diawal adalah melalui situs web bisnis kamu. Pastikan kamu menampilkan tampilan situs yang konsisten dan pastikan situs dapat diakses dengan mudah, dan juga berisi informasi-informasi yang biasanya dicari oleh pelanggan.

Selain itu, mudahkan pelanggan kamu untuk mendaftar ke email list atau subscribe untuk memungkinkan kamu membangun database pelanggan. Database ini akan memberikan kesempatan untuk menghubungi mereka secara teratur mengenai update produk, berita menarik atau diskon yang bisa kamu berikan kemudian hari.

Di luar situs web kamu sendiri, pastikan untuk membangun keberadaan online dengan meluangkan waktu mengelola media sosial yang ada. Semakin mudah pelanggan menemukan kamu secara online, semakin besar pula kemungkinan penjualan akan meningkat.

3. Bangun Berkomunikasi

Saluran media sosial adalah cara pemasaran dengan berbiaya rendah namun dapat secara efektif membangun kesadaran merk serta hubungan dengan target pelanggan. Pilih media yang sesuai dengan target pelanggan seperti FacebookInstagram dan LinkedIn melayani tujuan yang sangat berbeda.

Jadilah pintar dalam menentukan pilihan dan pikirkan jenis konten yang akan kamu bagikan. Menggunakan platform yang spesifik untuk bisnis merupakan strategi pemasaran online yang memudahkan pelanggan untuk menemukan dan berinteraksi dengan bisnis kamu secara online.

Ada beberapa Tips Strategi Marketing Online ala Millenial

1. Pilih Nama Merk atau Brand yang Mudah

Yang dimaksud dengan mudah disini adalah mudah untuk diucapkan dan juga mudah untuk diingat. Semakin mudah nama brand diucapkan maka semakin mudah juga diingat, dengan begitu orang akan merasa terus membicarakan produkmu.

Jika diperhatikan, saat ini banyak sekali brand yang dimiliki oleh para Millenial memiliki nama yang aneh dan nyeleneh, hal ini bertujuan agar mudah diingat dan menjadi perbincangan di masyarakat.

2.  Sajikan Foto Produk yang Menarik

Strategi marketing online tidak bisa terlepas dari penampilan visual, oleh karena itu menyajikan foto atau video produk dalam bentuk paling menarik menjadi kewajiban. Membuat sebuah foto yang menarik mata, sehingga tanpa adanya tulisan apapun, foto yang kamu ciptakan seakan mampu berbicara sendiri dari refleksi gambar yang ditampilkan.

Beri perhatian lebih pada hal ini, karena foto merupakan sebuah aset penting di era digital saat ini, apalagi jika bisnis kamu bergelut di dunia online.

3. Buat Akun Media Sosial dan Website

Media sosial dan Website merupakan ujung tombak strategi pemasaran online. Mengapa?

Karena apabila kamu tidak bisa menghadirkan keduanya, maka rasanya akan sulit untuk menunjukkan eksistensi bisnismu secara maya. Sesuaikan media sosial dengan target pasarmu, misalnya jika kamu memiliki target pasar berusia 20-35 tahun, maka Instagram dapat menjadi pilihan yang tepat, atau jika kebanyakan target pasar kamu memiliki demografi diluar kota maka Facebook menjadi salah satu pilihan juga.

4. Berikan Promosi Spesial

Hal ini mungkin terkesan biasa, tapi tahukah kamu bahwa memberikan diskon adalah salah satu strategi marketing online yang paling diminati oleh pelanggan?

Dengan memberikan diskon akan memungkinkan kamu menarik konsumen baru ataupun pelanggan untuk kembali membeli dengan kamu. Berikan diskon yang menarik dan sering, namun tetap lakukan perhitungan bagi bisnis.

Jangan sampai kamu merugi karena terlalu sering memberikan discount . Dari semua metode pemasaran ini, pastinya kamu sudah memiliki gambaran metode mana yang pas yang bisa kamu terapkan untuk bisnis kamu.

Jika kamu tidak menguasai semuanya, memang dibutuhkan kerjasama antara mereka yang ahli di bidang IT atau teknologi serta marketing strategist dan bahkan orang yang bisa menganalisa. Untuk dapat bekerja sama dengan orang-orang yang memang sudah ahli dibidangnya, maka kamu membutuhkan modal usaha yang lebih banyak lagi. Selamat mencoba untuk terus mengembangkan strategi bisnis online agar bisa bersaing dipasaran era digital.

Minggu, 07 Februari 2021

Mengoptimalkan Iklan PPC Dalam Bisnis Online

 Materi Pelajaran

PPC (Pay Per Click) adalah salah satu model internet marketing di mana pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target audiens. Sistem periklanan ini jamak digunakan oleh para perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Instagram.

Mungkin Anda masih asing dengan model iklan PPC. Tidak masalah. Sebelum menggunakan iklan PPC, Anda perlu mengetahui manfaat dan alasan mengapa Anda harus menggunakan iklan PPC. Berikut adalah manfaat menggunakan iklan pay per click:

1. Dapat Mengatur Target Audiens

PPC memungkinkan Anda untuk mengatur berapa banyak audiens yang ditargetkan untuk suatu iklan. Anda bebas mengatur jumlah audiens iklan Anda, bisa 10 ribu audiens, 20 ribu audiens, atau bahkan 50 ribu audiens. Tentu lebih banyak audiens yang ditargetkan, lebih banyak juga uang yang Anda keluarkan.

Selain itu, Anda juga bisa mempersempit spesifikasi audiens yang Anda targetkan. Misalnya, bisnis Anda adalah pakaian bayi, Anda bisa menargetkan audiens yang sesuai dengan target pasar Anda, yaitu ibu. PPC juga memungkinkan Anda untuk menentukan target audiens berdasarkan lokasi sehingga Anda bisa fokus pada lokasi tertentu yang menjadi sasaranBisnis Online  Anda.

2. Hasil Lebih Cepat

Berbeda dengan usaha SEO organik yang membutuhkan waktu lama untuk dapat melihat hasilnya. Dengan Pay Per Click, Anda bisa memperoleh hasil dari iklan dalam waktu yang relatif cepat. Jadi Anda bisa mendapatkan visitor lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

3. Dapat Disesuaikan dengan Anggaran Anda

Ketika mendengar kata iklan, mungkin yang Anda pikirkan adalah biaya yang mahal. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku di PPC. Pay Per Click adalah sistem iklan online yang memungkinkan Anda mengatur biaya iklan sesuai dengan anggaran yang Anda miliki. Bahkan Anda bisa membuat iklan PPC dengan biaya iklan ratusan ribu rupiah saja, bukan ratusan juta!

4. Algoritma Tidak Mempengaruhi PPC

Google selalu memperbarui algoritmanya yang mengubah sistem pemeringkatan di hasil pencarian. Begitu juga dengan media sosial seperti Facebook dan Instagram yang mengubah algoritmanya berdasarkan minat dan aktivitas pengguna. Akibatnya follower Anda bisa saja melewatkan postingan atau promosi penting dari Anda.

Berbeda dengan PPC. Pay Per Click tidak terkena dampak dari algoritma organik. Dengan begitu, Anda postingan dan promosi penting Anda tetap bisa tersampaikan kepada target audiens tanpa perlu mengkhawatirkan algoritma.

5. Target Audiens Tidak Bisa Membedakan PPC dan Organic

Banyak orang yang berpikir bahwa tidak ada orang yang mau mengklik iklan PPC di Google, Facebook, atau Instagram. Memang benar sebagian orang mengabaikan iklan di platform-platform tersebut. Namun, bukan berarti semua orang mengabaikan iklan PPC.

Menurut riset yang dilakukan WordStream, sebanyak 41 persen orang tidak bisa membedakan apakah itu feed organik atau iklan PPC. Jadi tidak perlu khawatir tidak ada yang mengklik iklan PPC Anda. Platform-platform penyedia iklan memastikan iklan Anda akan disampaikan kepada target audiens yang spesifik sehingga kemungkinan dikliknya besar.

Iklan pay per click tidak hanya disediakan oleh Google saja. Hampir semua platform media sosial juga menyediakan sistem iklan yang sama. Dari Facebook, Twitter, sampai Instagram sama-sama menerapkan sistem pay per click untuk iklan di platformnya. Google, Facebook, dan Instagram menyediakan fitur bagi para pemilik bisnis untuk memasang iklan di platform mereka. Ketiga platform tersebut menerapkan model iklan yang sama, yaitu pay per click.

Anda bisa menggunakan salah satu atau semua layanan iklan tersebut bersamaan. Jika target audiens Anda memang kebanyakan menggunakan semua platform tersebut, Anda bisa memanfaatkan ketiganya. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda agar tidak membebani anggaran perusahaan.

Ada beberapa aplikasi atau layanan untuk menampilkan Iklan PPC dari Google, Facebook, Instagram dan aplikasi lainnya diantaranya:

1. Google Ads

Google Ads sebelumnya dikenal sebagai Google AdWords. Sejak24 Juli 2018 Google mengubah nama platform iklan mereka dari Google AdWords menjadi Google Ads. Google Ads adalah fitur dari Google untuk menampilkan paid search atau iklan berbayar di hasil pencarian Google. Dengan menggunakan Google Ads, Anda bisa menampilkan iklan Anda di hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis Anda.

Dibanding mesin pencari lain, Google memiliki pangsa pasar terbesar, baik di Indonesia maupun di global. Di Indonesia sendiri, Google mendominasi pangsa pasar mesin pencari sebesar 97.09 % . Yahoo dan Bing hanya mendapatkan pangsa pasar sebesar masing-masing 1,66 persen dan 0,77 persen di Indonesia. Artinya iklan Anda kemungkinan besar akan dilihat lebih banyak orang jika menggunakan pay per click dari Google.

Siapa pun bisa memanfaatkan pay per click dari Google Ads karena cara membuat pay per click di Google sangat mudah. Yang Anda perlukan adalah akun Google. Google pun menyediakan berbagai cara pembayaran.

2. Facebook Ads

Iklan pay per click dari Facebook Ads juga dapat Anda pertimbangkan, mengingat banyaknya pengguna Facebook di Indonesia. Berdasarkan riset yang dirilis data di Indonesia menyumbang 130 juta pengguna aktif Facebook pada tahun 2017. Artinya lebih dari setengah penduduk Indonesia menggunakan Facebook. Selain itu, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 3 jam 23 menit perhari di media sosial buatan Mark Zuckerberg ini.

Banyaknya pengguna Facebook di Indonesia menjadikan platform tersebut efektif untuk menjangkau calon pelanggan Anda di dunia maya. Untuk dapat membuat pay per click di Facebook Ads, Anda perlu membuat halaman Facebook terlebih dahulu.

3. Instagram Ads

Platform terakhir yang dapat Anda manfaatkan untuk beriklan adalah Instagram Ads. Jika sudah familiar dengan pembuatan iklan di Facebook Ads, membuat iklan di Instagram tidak akan sulit bagi Anda. Sebab sejak bergabung dengan Facebook pada tahun 2012, platform iklan keduanya disatukan di bawah Facebook Ads Manager. Jadi langkah-langkah pembuatan Instagram Ads hampir mirip dengan cara membuat Facebook Ads. Sama seperti syarat membuat Facebook Ads, Anda juga harus punya halaman Facebook terlebih dahulu sebelum membuat Instagram Ads.

4. Search Ads

PPC jenis ini sering juga disebut iklan pencarian berbayar. Kebanyakan platform yang digunakan dalam iklan model ini adalah melalui mesin pencari seperti Google dan Bing. 

Nantinya iklan ini akan muncul di bagian atas mesin pencari Google dan diberi tag dengan tulisan Ad. Umumnya iklan ini hanya berupa teks berparagraf tanpa visual, kamu bisa menggunakan Google Ads dalam mengaturnya. 

Untuk membuat iklan pencarian berbayar yang efektif, kamu harus tahu terlebih dahulu cara membuat iklan PPC yakni dengan menyiapkan keyword yang relevan dimana panjang keyword yang baik berisi tiga kata atau lebih. 

Setelah itu kamu akan memasuki tahap lelang untuk menawar penempatan iklan, lalu menetapkan tawaran maksimum yang merupakan jumlah maksimal yang dibelanjakan setiap kali user mengklik iklan kamu. 

Jumlah tawaran dan skor kualitas yang akan menentukan penempatan iklan kamu. Sementara keyword yang panjang tadi akan mendorong prospek dan biaya PPC yang lebih rendah. Setelah penempatan barulah iklan akan diluncurkan di mesin pencarian.

5. Display Ads

Display Ads adalah iklan yang muncul di mitra Google dengan menyertakan gambar dan teks. Dengan iklan ini kamu bisa menargetkan pasar tertentu atau hanya pada mereka yang sempat mengunjungi situs industri yang serupa dengan bisnis kamu.

Cara membuat iklan PPC display ads ini hampir sama dengan search ads, hanya saja kamu harus mengikuti persyaratan iklan teks bergambar agar tidak ditolak oleh Google. 

Beberapa contohnya yaitu tidak menggunakan GIF animasi HD atau kualitas gambar yang harus memenuhi standar tertentu.

Baru setelah itu kamu bisa memilih situs industri yang akan menampilkan iklan kamu. Sayangnya banyak orang tidak mengklik iklan ini. Sebab PPC jenis ini sering kali cocok digunakan untuk strategi membangun merek dan engagement dengan audiens.

6. Remarketing Ads 

Jenis lain dari iklan PPC remarketing ads yang banyak dipakai. Melalui jenis kampanye ini akan melibatkan kembali audiens kamu, artinya audiens yang sempat mengunjungi web untuk mempelajari produk namun tidak melakukan pembelian. 

Kebanyakan dari mereka biasanya masih mempertimbangkan produk lain yang lebih bagus daripada produk kamu. 

Oleh karena itu, dengan menggunakan format iklan ini, maka produkmu akan selalu diiklankan di tiap platform yang mereka kunjungi sehingga membuat mereka memikirkan produkmu. 

Untuk menggunakannya kamu hanya perlu memasukkan kode pelacakan di iklan PPC Google dengan begitu kamu bisa memahami produk apa yang dicari audiens di situs kamu. 

7. Gmail Sponsored Promotion 

Ini merupakan iklan PPC yang muncul di bagian atas gmail pengguna. Bentuknya seperti email lainnya namun disertai dengan tulisan tag ad. Bentuk iklan ini akan muncul di email smartphone ataupun desktop pengguna. 

Adapun cara membuatnya yakni kamu harus pergi ke pengaturan google ads lalu membuat Gmail Ads. Setelah itu, kamu akan menyiapkan kampanye dan iklan bergambar yang akan muncul dalam iklan gmail ini.

Tentukan juga tujuan, jenis kampanye dan penargetan. Untuk targetnya kamu bisa mengidentifikasi berdasarkan pada kelompok minat, pasar, demografis dan pencocokan pelanggan.  Setelah iklan diluncurkan, Google akan menagih kamu setiap kali ada pengguna yang mengklik iklan gmail tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa Pay per click adalah salah satu model iklan paling efektif dan efisien yang harus Anda terapkan di bisnis Anda pada era digital ini. Terutama apabila calon pelanggan Anda adalah orang-orang yang sudah terhubung dengan internet dan sering menggunakan media sosial. Untuk materi hari ini cukup mempelajari manfaat Iklan PPC dan untuk pertemuan berikutnya akan dilakukan praktek membuat iklan PPC (pay per click).

C. Tugas Belajar

Selasa, 26 Januari 2021

Strategi Melakukan Riset Pasar Bisnis Online

 Materi Pelajaran

Riset pasar adalah kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan target pasar. Maksudnya, orang-orang yang menjadi tujuan penjualan produk Anda.

Idealnya, setiap bisnis perlu mengetahui kebutuhan pelanggan. Jadi, ketika menciptakan sebuah produk bisa menyasar target konsumen dengan tepat. Selain itu, memahami perilaku membeli dan alasan mereka membeli produk Anda juga akan membuat penjualan produk dapat ditingkatkan. Inilah pentingnya melakukan riset pasar. 

Riset pasar sendiri merupakan sebuah proses yang cukup panjang. Mulai dari mengetahui siapa saja pelanggan Anda, produk seperti apa yang diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pembelian produk.

Bisa dikatakan riset pasar adalah sebuah investasi. Biaya dan tenaga yang Anda keluarkan nantinya akan membantu bisnis Anda berkembang. Sebab, hasil temuan riset pasar akan membuat Anda memiliki informasi lengkap tentang target dan perilaku pelanggan. Inilah yang bisa digunakan untuk menjadikan produk Anda lebih baik. 

Anda tentu sudah tidak asing dengan data seperti di atas? Itulah salah satu riset pasar. Tujuannya, mengetahui trend yang berkembang saat ini. Bahkan riset pasar juga bisa untuk mengetahui kompetitor Anda. Jadi, Anda lebih tahu peluang penjualan di tengah persaingan bisnis. 

Adakah contoh sukses perusahaan yang melakukan riset pasar ini? Tentu saja ada. Salah satunya adalah Lego. Perusahaan mainan anak ini melakukan riset pasar untuk menyasar target konsumen baru, yaitu anak perempuan. Hasilnya, diciptakanlah Lego Friends. Empat tahun riset yang dilakukan membawa keuntungan berupa peningkatan keuntungan hingga 35 % dengan total $336 juta. 

Dengan demikian, riset pasar masih merupakan cara efektif untuk membangun kesuksesan bisnis online anda.

Jenis-jenis Riset Pasar

Pada bagian ini, kita akan belajar tentang jenis-jenis riset pasar yang dapat Anda gunakan. 

1. Riset Primer atau In-House

Riset primer berfokus pada informasi langsung dari konsumen. Kenapa riset ini penting? Sebab, Anda akan mendapat informasi yang berasal dari pengguna produk secara langsung. Informasi tersebut bisa berupa pendapat, ide, serta masukan secara komunikasi online agar produk sesuai kebutuhan mereka. 

Riset primer sangatlah penting sehingga Anda harus mempersiapkannya secara matang. Mulai dari memastikan calon konsumen sesuai pengembangan yang akan dilakukan hingga pertanyaan yang mewakili tujuan riset Anda.

Idealnya, riset primer dilakukan secara bertatap muka agar bisa membangun hubungan yang baik. Namun, jika terkendala, Anda bisa melakukannya secara online. Bisa melalui formulir, telepon, email, dan lainnya. 

Nah, riset primer sendiri terbagi dua berdasarkan jenis informasi yang diinginkan, yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Riset kuantitatif

Riset pasar ini menghasilkan data berupa angka. Jadi, Anda berusaha mengetahui trend penggunaan produk. Baik dari sisi jenis produk, harga, desain, dan ukuran lainnya. 

Sebagai contoh, jika bisnis Anda bergerak di bidang fashion, Anda bisa melakukan riset tentang warna favorit pelanggan. Anda bisa menanyakan warna kesukaan mereka secara umum atau per produk. Dengan demikian, Anda bisa memproduksi lebih banyak produk sesuai warna yang paling diminati. 

Riset kualitatif 

Riset pasar ini berfokus pada informasi yang dijelaskan secara deskriptif oleh pelanggan. Nantinya, informasi yang Anda dapatkan bisa berupa opini, alasan pembelian, perasaan, dan pengalaman pelanggan menggunakan produk Anda. 

Sebagai contoh, jika produk Anda sudah cukup baik tapi harganya dianggap terlalu mahal, Anda bisa merencanakan perubahan harga. Tentunya, tetap dengan kesesuaian dengan keuntungan yang ingin didapatkan. Bisa juga, konsumen merasa desain produk Anda sudah ketinggalan zaman. Artinya, Anda perlu memikirkan bentuk produk yang lebih modern.

Untuk memudahkan riset, sertakan pertanyaan spesifik seperti usia, pendapatan, gaya hidup, pekerjaan, dan pengalaman menggunakan produk lain. Jadi, Anda bisa lebih mudah dalam menganalisa hasil riset Anda.

2. Riset Pasar Sekunder atau Derivatif 

Berbeda dari riset primer, riset sekunder menggunakan data riset pihak lain. Meskipun kualitas datanya mungkin tidak sesuai kebutuhan Anda, riset ini jauh lebih efisien. 

Riset sekunder biasanya dilakukan dengan membaca berbagai artikel, riset trend, hingga statistik pasar. Sumbernya, bisa dari lembaga pemerintah, media, lembaga pendidikan atau bahkan dari rilis yang dilakukan kompetitor Anda. 

Sebagai contoh, Anda bisa mendapatkan data dari website riset yang terkait dengan bisnis Anda.Data seperti ini tentu cukup membantu bagi bisnis Anda yang memiliki bisnis fashion. Sebab, Anda jadi mengetahui potensi kunjungan untuk toko online  Anda. Namun, sebagai riset sekunder, tentu saja data ini harus dicocokan dengan data riset utama Anda.

Contoh lain, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk memahami perilaku konsumen Anda lebih dekat. Bisa melalui Facebook, Instagram, atau Twitter. Bahkan ketertarikan mereka pada suatu produk tak jarang dimulai dari engagement di media sosial seperti contoh berikut: 

Apakah riset dengan media sosial cukup efektif? 

Tentu saja. Alasannya, pengguna media sosial terus mengalami peningkatan dan bahkan diperkirakan mencapai 4,4 miliar pada tahun 2025. 

Selain itu, media sosial juga menjadi platform yang digunakan konsumen untuk mengetahui produk atau layanan dengan lebih detail. Bahkan, tak jarang menuntun konsumen pada pembelian produk.

Nah, agar riset pasar Anda bisa lebih tepat, gunakanlah riset pasar primer dan sekunder sebagai strategi bisnis  Anda. Dengan demikian, Anda bisa memahami tipe pelanggan, memahami tren pasar, dan kebutuhan pelanggan secara luas. 

Jangan lupa, sesuaikan metode yang Anda pilih dengan  anggaran dan rencana ke depan bisnis Anda, ya!

Cara/Tip’s melakukan Riset Pasar untuk Bisnis Online

Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan riset pasar dengan baik.

1. Fokus pada Tujuan Riset Anda

Penting bagi Anda untuk menentukan tujuan riset terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar riset Anda efisien, tidak melebar kemana-mana. 

Sebagai contoh, Anda ingin meneliti tentang platform mana yang menjadi favorit pelanggan dalam belanja online. Anda cukup mengumpulkan jumlah pelanggan yang dari masing-masing platform. Setelah itu, Anda bisa membuat peringkat dari yang paling sampai yang paling sedikit.

Tidak perlu mencari tahu seberapa banyak produk yang laku melalui platform tersebut. Fokus pada tujuan awal Anda saat melakukan riset.

2. Tetaplah Kreatif dalam Melakukan Riset

Penting untuk menciptakan inovasi dalam mendapatkan informasi dari pelanggan. Jika Anda menggunakan riset primer saja, misalnya, gunakan platform yang berbeda untuk komunikasi dengan konsumen. 

Cara lain, bisa dengan fokus pada riset sekunder jika ingin menghemat biaya tapi ingin mendapatkan hasil riset yang tepat. Langkah ini tentu membutuhkan ketelitian dalam mencari informasi dari sumber yang kredibel. Selain itu, perlu kejelian dalam membaca data yang disampaikan. 

Apapun strategi riset yang dijalankan, pastikan Anda terus kreatif menemukan cara riset sesuai kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. 

3. Gunakan Informasi Terbaik

Ketika melakukan riset pasar, tak jarang Anda mendapatkan banyak informasi. Sayangnya, tidak semua data bisa Anda gunakan. Salah satu alasannya, tidak sesuai pengembangan produk yang akan dilakukan. 

Hal ini sering terjadi terutama pada riset primer dalam wawancara langsung. Anda biasanya akan mendapat opini pelanggan tentang bisnis yang sangat subjektif. Misalnya, terkait harga atau penambahan fitur lain yang merupakan kebutuhan pribadi. Artinya, tidak mencerminkan kebutuhan pengguna secara umum. 

Dalam kondisi tersebut, Anda bisa tetap menyimpannya sebagai data. Namun, tidak dapat menggunakannya untuk analisa bagi pengembangan produk lebih lanjut.   

Langkah-langkah Melakukan Riset Pasar Bisnis Online

1. Identifikasi Buyer Persona Anda

Buyer Pesona adalah representasi tipe pelanggan sebuah bisnis. Idealnya, buyer persona yang dibuat harus mencerminkan profil pelanggan secara nyata. Mulai dari data demografis, kepribadian, hingga bagaimana perilaku mereka ketika membeli sebuah produk.

Dengan mengetahui buyer persona, riset pasar yang Anda lakukan bisa lebih tepat. Sebab, target riset Anda sudah dipahami. 

Sebagai contoh, jika sebagian konsumen produk Anda berusia muda, maka Anda bisa menggunakan komunikasi casual ketika melakukan riset. Bahkan, Anda bisa lebih mudah menentukan platform apa yang tepat untuk berkomunikasi dengan mereka. 

2. Fokus ke Segmen Pelanggan Anda

Fokus pada segmen pelanggan merupakan hal yang tak kalah penting saat melakukan riset pasar. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori. Kategori tersebut antara lain, lokasi, waktu, harga, demografis, atau sosial budaya.

Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis oleh-oleh dan ingin membuat sebuah produk premium. Riset pasar yang Anda lakukan bisa fokus kepada konsumen yang membeli produk dengan kisaran harga tertinggi. Anda bisa menggali kenapa mereka mau mengeluarkan uang untuk produk tersebut dan apa harapan mereka tentang produk baru. 

Langkah segmentasi ini tentu akan lebih ke tujuan Anda dibanding melakukan riset ke semua konsumen secara umum. Hal ini juga bisa Anda lakukan jika Anda ingin membuat produk oleh-oleh baru yang menyasar pasar anak muda.

Artinya, selalu lakukan riset pasar dengan fokus pada segmen pelanggan sesuai tujuan pengembangan bisnis yang akan Anda lakukan. 

3. Siapkan Pertanyaan sesuai Tujuan Riset

Menyiapkan pertanyaan sesuai dengan tujuan penting untuk memastikan riset pasar berjalan sukses. Bisa berupa kalimat lengkap atau poin utama yang bisa dikembangkan. Intinya, pastikan alur wawancara sistematis.

Misalnya, jika ingin mengetahui potensi pelanggan membeli kembali produk Anda, beberapa pertanyaan ini bisa menjadi contoh:

  • ‘Sejak kapan Anda menggunakan produk ini?’
  • ‘Mengapa Anda menyukai produk ini?’
  • ‘Tertarikkah Anda membeli lagi produk ini?’

Menyesuaikan alur dan gaya komunikasi sesuai target konsumen, bisa membuat Anda mendapatkan informasi yang diinginkan. Bahkan, bisa saja ada informasi lain yang diberikan di luar pertanyaan utama Anda. 

4. Kenali Kompetitor Anda

Riset pasar bisa membantu Anda mengenali kompetitor. Hal ini penting untuk memastikan produk Anda dapat bersaing di pasar. Namun, bagaimana caranya?

Anda bisa melakukan riset kompetitor mana saja yang menghasilkan produk seperti Anda. Dengan produk yang sama, tentu target pasar mereka juga sama. Kemudian, Anda bisa mempelajari kelebihan produk dan strategi bisnis mereka. 

Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan informasi kenapa beberapa konsumen lebih memilih membeli dari kompetitor dibanding Anda. Informasi ini kemudian bisa Anda pastikan lagi dengan melakukan riset lebih lanjut. 

Nah, jika terbukti kompetitor memiliki kelebihan yang belum Anda miliki, Anda bisa mencoba mengembangkan dengan strategi yang sama. Jika menarik bagi konsumen, artinya Anda berpeluang mendapatkan konsumen lain dari produk baru tersebut. 

Selain itu, Anda juga bisa mempelajari bagaimana kompetitor mempromosikan produk-produknya. Jika hasilnya cukup efektif, Anda bisa menerapkan strategi yang sama untuk konsumen Anda. Namun, tentunya harus selalu disesuaikan dengan jenis produknya, ya. 

5. Analisis Riset Pasar dengan Lebih Baik

Setelah berbagai riset dilakukan, baik yang primer maupun sekunder, langkah analisa adalah yang paling penting. Salah melakukan penilaian akan membuat strategi riset pasar yang tidak sesuai tujuan. 

Jika menggunakan riset kuantitatif, Anda bisa memastikan terlebih dahulu datanya akurat. Lalu, mulailah melakukan analisa dalam bentuk  laporan catatan, statistik, atau bahkan diagram. Hal ini akan memudahkan Anda untuk melakukan review atau untuk mendiskusikan dengan tim lain dalam bisnis.  

Setelah hasil analisa didapatkan, tentukan rencana strategi bisnis yang akan dijalankan. Jika untuk melakukan promosi bisnis, Anda bisa melakukan A/B testing untuk mendapatkan strategi terbaik. Misalnya dari platform yang digunakan hingga jenis konten yang dibuat. 

Apabila tujuannya untuk membuat produk, lakukan dalam jumlah kecil dulu. Lalu, lakukan uji coba agar mendapat feedback dari konsumen apakah produk yang dibuat memang disukai.  

Saatnya Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis online Anda

Ada banyak strategi dalam bisnis, salah satunya melakukan riset pasar. Anda sudah belajar tentang cara melakukan riset dengan baik. Mulai dari memilih antara riset primer atau sekunder. Atau, menggabungkan keduanya. 

Anda juga sudah mengetahui beberapa hal yang diperlukan saat riset pasar, yaitu menentukan tujuan, terus berinovasi, dan menggunakan informasi paling penting saja.

Selain itu, ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan ketika melakukan riset pasar, antara lain: mengidentifikasi buyer persona, fokus pada satu segmen yang dituju, mengenali kompetitor dan melakukan analisa. 

Anda dapat melakukan riset pasar dengan berbagai aplikasi di internet, dengan google form, aplikasi quisiss dan lainnya. Silahkan dicoba untuk  melakukan riset pasar bagi bisnis Anda? Semoga berhasil.